Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.
Baca lebih lanjut di Kaskus
Mengingat negara kita yang selalu merubah sistem pendidikannya (akan ada perubahan lagi tahun ini katanya). Saya juga setuju dengan artikel tersebut. Pendidikan di Indonesia terkesan 'memaksa' seperti yang ulangan hampir tiap hari dan banyak juga masih guru yang 'kecolongan' kalau muridnya itu belum mengerti.
Ulangan sebenarnya wajar saja karena bentuk nya seperti review, yang telah dipelajari tersebut. Hanya saja misalkan seperti ulangan yang mendadak (sepertinya masih ada) yang bikin murid panik dan lain sebagainya. Tugas-tugas yang diberikan dirumah bersifat monoton biasanya atau itu lagi itu lagi dan kesannya kembali memaksa.
Banyak siswa terutama yang masih junior juga mengeluh kalau tugas itu banyak hampir tiap hari yang memaksa hari itu diselesaikan juga sehingga mengakibatkan kejenuhan dan sudah membayangin hukumannya kalo tidak mengerjakan PR yang berujung siswa melakukan kecurangan. Karena siswa juga banyak berpikir kalau tugas tersebut seperti sebuah formalitas yang mengakibatkan tugas-tugas yang diberikan itu 'kosong' atau gak ada isi. KKM juga akhirnya dijadikan alat oleh siswa sebagai patokan karena dengan KKM, lulus sekolah. Pandangan siswa hanyalah sebatas 'sekolah=formalitas, kuliah=beda cerita' karena kuliah terfokus 1 jurusan yang disenanginya saja.
Tetapi kembali lagi ke faktor siswanya juga, siswa yang tidak mengeluh pasti berhasil :D
No comments:
Post a Comment